Saturday 4 November 2017

Get Lost in Borneo Part 3

19 Agustus 2017

Selamat pagi Kalimantan! Pukul 03.00 pagi aku bangun dan keluar dari kamar. Di ruang tamu Rumah Nabila, masih sibuk anak-anak bermain kartu. E gila aja, dari semalam mereka tak memejamkan matanya.

Kulihat sebagian besar dari mereka mukanya dicoreng-coreng dengan bedak bayi karena kalah dalam tiap sesi ketika main kartu. Kasian juga ya. Satu-satunya temen gue yang masih "suci" cuma Dwi doang. Hmm ampun lah mastah satu ini menang terus.

Ketika adzan subuh berkumandang, malah pada tidur. Dasar nokturnal! Gue harus bangunin mereka satu persatu. Ada yang langsung bangun, ada pula yang bersikukuh melanjutkan perjalanannya di Pulau Kapuk.


Sarapan pagi ini yaitu pempek dari Palembang sisa tadi malam. Gw habis banyak banget. Pertama, karena emang doyan, kedua cz gue emang dasarnya laper. Dua rius dah.

Habis tu gue mandi dan nungguin temen-temen. Ntar sore gas ke BSCC Dome Balikpapan buat acara Green Generation Awards. Ya, u know masih sangaaat lama. Kalo pagi ini ga eksplor kok kesannya kayak menyia-nyiakan waktu di Kaltim.

Gw pengaruhin tuh anak-anak Sumsel n NTB buat out ke tempat yang kemarin gue temuin di mbah gugel: Vihara Buddhamanggala. Itu loh yang catnya kuning keemasan, mirip di Thailand. Serius. Dan patung Buddha kayak di Batu Cave, Malay.

Setelah kelar, gue nungguin Rania, Tiara, Dwi, Qibti, dan Annisa mandi. Vina ga bisa join cz dia masih mau ngeprint sesuatu.

Temen-temen gue tadi masih laper, jadi mereka pesan bubur ayam. Begitu selesai, kami langsung memesan gocar untuk sampai di vihara. Vihara ini letaknya +- 8-10km dari Jl. Ruhui Rahayu ini. Tepatnya di daerah Batu Ampar, deket terminal kemarin dong lah.






Akhirnye ga ngetrip sendiri lagi wqwqw. Oiya, biaya hidup di Balikpapan mahal gaes. Bubur atam tadi Rp12.000,- sedangkan di Magelang n Semarang cuma Rp6.000,-.



Sesampainya di vihara, kami terpesona dengan bangunan yang sangat elegan dan wah. Berasa lagi di Thailand gitu huhuhu. Berlebihan ya? Bomat dah qwqw. Semoga suatu saat nanti bisa ke Negeri Gajah Putih beneran. Keliling Chao Phraya, Chiang Mai, Wat Phra, Wat Rong Khun, dll. Bukan buat ketemu ladyboy hmmm.





Di vihara kita halan-halan n hunting foto. Vihara Buddha Manggala sangat megah dan eksotis. Ada patung Buddha raksasa tidur di salah satu ruangan yang disakralkan. Kita tidak boleh memasuki ruangan tersebut, hanya boleh mengintip dari pintu masuk untuk melihat patung Buddha tidur tersebut.



Puas di sini, kami memesan gocar untuk kembali. Sudah sekitar 15 menit menunggu mobil yang tak kunjung datang, akhirnya kami memutuskan untuk cancel pesanan tersebut. Kemudian kami memesan gocar lain. Kurang dari lima menit, gocar yang baru sampai. Dengan cepat kami menaikinya.

Tak berselang lama, ada sebuah taksi yang datang. Kami agak curiga. Lalu kami ditelpon oleh gocar yang tadi sudah kami gagalkan. Padahal bener-bener udah kita cancel.

Sopir gocar yang kami naiki ini bilang jika memang ada yang pake fake gps gitu. Ini membuat jarak gocar seolah "dekat" padahal dia masih di seberang sana. Dasar taksi gelap.

Setelah dhuhur kami pun sampai di rumah Nabila. Di sana udah ada Kak Rafli yang gue kira tuh Yoga!
"Yog, ngapain lu bawa lepi, nugas kah?" Dijawab "Menurutmu?" Gue pun langsung masuk kamar n mikir sebentar, nah gue baru nginget-inget wajahnya. Eh kok beda kayaknya bukan Si Yoga. Setelah itu gue yang baru sadar, langsung ketawa-ketawa  n minta maaf. Dan sampe saat ini gw masih geli jika inget kejadian itu.

Karena kelaparan, kami memutuskan untuk pergi ke food court di samping rumah. Di situ kami memesan ayam bakar. Setelah menunggu lama dan diasapi, pesanan kami pun datang. Sumpah ini enak n pedes banget. Hok, Sal gue juga akhirnya makan ayam bakar di sini kok qwqw.

Selesai makan n sholat dhuhur, kami bergegas ganti baju batik, berdandan, dan mengemasi koper guna menghadiri GG Awards di BSCC Dome Balikpapan (3 km dari rumah Nabila) sore ini. Ngapa kita ngemasin koper? Karena ntar malam kita mulai otw pindah ke Bontang. Oiya tujuan awal kita ke Kalimantan untuk mengikuti acara Jambore Generasi Hijau Nasional ke 3 di Kota Bontang, sekitar 6 jam dari Kota Balikpapan. 2,5 jam dari Samarinda, ibukota Kaltim.

Kami mengangkut koper ke mobil Nabila dan ke pick up sukarela dari pemilih warung makan di food court sebelah. Sesampainya di Dome, kami bertemu dengan delegasi JGH se Indonesia.



Koper gue dibawain sama Yoga dari Aceh. Berguna juga lu Yog qwqw. Yoga ini yang paling rame n paling suka nyari sensasi di grup JGHN 2017 di Line. Ntap dah. Tadi siang, adeknya Nabila nangis gegara kena topinya Si Yoga. Hhhh



Di Dome, gue ketemu temen-temen delegasi Jateng n Jogja (Itin, Icad, Ipul, Bayu, Hoki, Nurul, Dhevi, dan Abdi). Kurang Cerry yang belum berangkat. Maafkan gue ya gaes, gw kemaren berangkat duluan ke Kaltimnya hahaha. Abis udah kaga tahan, dari awal dah gue plan buat berangkat Kamis. Sehingga Jumat gw bisa halan-halan sendiri ke Samarinda. Dan ntar malam gue lewat jalan Bpn-Smd lagi yang kanan kiri mayoritas masih hutan. Gue mah emang sukanya curi start. Kemudian, delegasi Jateng n Jogja fotbar di photobooth.





Setelah ashar, acara dimulai. Dibacakan berbagai macam penghargaan buat Green Generation se Kota Balikpapan. Keren dah. Banyak penampilan tari tradisional Kalimantan Timur. Ada fashion show pakaian recycle dari anak-anak SD dan SMP di Balikpapan. Sumpah kreatif banget mereka!



Batre hp gue n Ragil (Jambi) low, lalu kami pergi ke luar untuk numpang ngecharge hp di stand telkomsel. Untung mbak-mbak yang jaga stand baik n ngebolehin. Di luar kami ketemu Ricky (Sumut), Yoga (Aceh), Ilul (Sumsel), dan Dwi (Sumsel). Kami ditraktir leker sama Dwi. Tq so much Dwiiii. Kami makan leker bareng di tangga depan BSCC Dome Balikpapan. Di akhir acara GG Awards, ada penampilan dari Mr. Headbox, berasa Marshmallow qwqw.

 

Usai di BSCC Dome, kami disuruh ngambil koper yang tadi untuk ditaruh di depan panggung. Karena tempat pengambilan gelap dan sempit, gue ga sengaja nginjek kaki Miss Gendis (Banten). Dia ngempet sakitnya. Sorry ya Misss. Di depan panggung dibacakan kelompok dan LO. Gue jadi bagian dari kelompok 8 dan LO kami adalah Faisal (Magelang).


Setelah itu Faisal membawakan koperku menuju ke bus 1. Tq Faisal qwqw. Karena kedinginan, gue dipinjami Ragil topi rajutnya. Tq Gil. Dini hari itu acara GG Awards Balikpapan baru usai. Saat itu juga kami masuk di bus untuk melanjutkan perjalanan ke Bontang. Selama perjalanan, kami tidur walau sesekali terbangun karena jalannya berkelok-kelok dan naik turun. Apalagi bus melaju dengan sangat kencang.
(Bersambung.....)
.
.
.
Big thanks to:












No comments:

Post a Comment