Thursday 8 May 2014

Makalah Komponen Kebugaran Jasmani



KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI










Disusun oleh:
       
 Lena Sutanti                 (VIIIE/09)
      
                                                               







KATA PENGANTAR

          Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
           Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aaamiin.









                                                                                                                                    

                                                                                                                 
Salaman, 6 Mei 2014






























DAFTAR ISI                                    

Halaman Judul........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar........................................................................................................................ 2
Daftar Isi................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ............................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 6
2.1 Hakikat Penjaskes............................................................................................................. 6
2.2 Apa pengertian penjaskes itu sendiri................................................................................. 6
2.3 Ruang lingkup penjaskes................................................................................................... 6
2.4 Apa saja kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan................................. 6
2.5 Faktor apa saja yang mempengarui Kesegaran jasmani................................................... 10
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11
































                                                                               



BAB I
PENDAHULUAN

                                                                       

1.1 Latar Belakang

Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam
kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Kesegaran jasmani berkaitan dengan
kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa kelelahan berlebihan, terpelihara seumur hidup
dan sebagai konsekuensinya memiliki risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit kronik lebih awal. Seseorang yang secara fisik bugar dapat melakukan aktivitas fisik sehari-harinya dengan giat, memiliki
risiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga serta berbagai aktivitas
lainnya.
Komponen kesegaran jasmani secara garis besar dibagi menjadi 2 yakni kesegaran jasmani
yang berhubungan dengan ketrampilan (meliputi : kecepatan, daya ledak otot , ketangkasan,
keseimbangan dan koordinasi) dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (meliputi :
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, daya tahan kardiorespirasi, dan komposisi tubuh ). Hal ini
dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain umur, jenis kelamin, genetik, ras, aktivitas fisik termasuk
latihan dan kadar hemoglobin.
Pada anak kesegaran jasmani ini seringkali terlupakan. Padahal kesegaran jasmani ini sangat
bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasinya. Daya tahan kardiovaskuler yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja
anak dengan intensitas lebih besar dan waktu yang lebih lama tanpa kelelahan. Daya tahan otot akan
memungkinkan anak membangun ketahanan yang lebih besar terhadap kelelahan otot sehingga mereka
bisa belajar dan bermain untuk jangka waktu lebih lama. Terlebih lagi kesegaran jasmani yang
rendah diduga merupakan prekursor terhadap mortalitas pada orang dewasa, sedangkan tingkat
kesegaran jasmani sedang memperlihatkan efek protektif terhadap beberapa prediktor mortalitas
seperti merokok, hipertensi dan hiperkolesterolemia.


1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa saja Hakekat Penjaskes ?
Apa pengertian penjaskes itu sendiri ?
Menyebutkan Ruang lingkup penjaskes
Apa saja kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan ?
Faktor apa saja yang mempengarui Kesegaran jasmani ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Mengetahui Hakekat Penjas
Mengetahui Pengertian Penjaskes
Dapat menyebutkan Ruang Lingkup Penjaskes
Mengetahui Apa saja Kesegaran jasmani yang berhubungan Dengan ketrampilan
Mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh

1.4 MANFAAT


Kesegaran jasmani sangat bermanfaat bagi anak untuk menunjang
kapasitas kerja fisik dan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, yang salah satunya
dipengaruhi oleh komposisi tubuh. Saat ini prevalensi obesitas meningkat tajam di
seluruh dunia seiring dengan menurunnya aktivitas fisik. Di Indonesia belum banyak
penelitian yang menghubungkan Tingkat Kesegaran jasmani (TKJ) dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.














































                                                                                 



BAB II
PEMBAHASAN

                                                                                  


2.1 Hakikat pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

2.2 Pengertian Pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional

2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.
Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

2.4 Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Ketrampilan (Skill Related Fitness)

Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan merupakan kualitas yang dimiliki seseorang sehingga mampu untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga. 12 Komponen kesegaran jasmani ini meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, reaksi.

.     1) Kekuatan (Strenght)

Kekuatan adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban, jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya adalah sebagai berikut:
Þ    squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.
Þ    push up, melatih kekuatan otot lengan.
Þ    sit up, melatih kekuatan otot perut.
Þ    angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.
Þ    back up, melatih kekuatan otot perut.

2)  Daya tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem aerobik dalam proses pemenuhan energinya.
Latihan untuk melatih daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
Þ    lari 2,4 km.
Þ    lari 12 menit.
Þ    lari multistage.
Þ    angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.
Þ    lari naik turun bukit.
 3   3) Daya Otot (Muscular Power)
Daya otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot (explosive power).
Latihan yang dapat melatih daya ledak otot adalah latihan yang bersifat cepat atau berlangsung secepat mungkin. Contohnya:
Þ    vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai.
Þ    front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai.
Þ    side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai.

     4) Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan, seperti lari pendek 100 m dan lari pendek 200 m.
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah
Þ    lari cepat 50 m
Þ    lari cepat 100 m
Þ    lari cepat 200 m

   5)  Daya lentur (Flexibility)
Daya lentur adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Contoh latihannya: upper Body Flexibility Exercises

 6)  Kelincahan (Agility),
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, dari depan ke belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan. Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan misalnya bulu tangkis.
Kelincahan dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh latihannya adalah
Þ    lari zig-zag
Þ    lari bolak-balik 5 m
Þ    lari bolak-balik 10 m
Þ    lari angka 8
Þ    kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag

   7)   Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Contoh latihannya:
memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kiri kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kanan. melempar ke atas bola tenis dengan tangan kanan, kemudian menangkap kembali dengan tangan kiri melempar ke atas bola tenis dengan tangan kiri, kemudian menangkap kembali dengan tangan kanan

 8)    Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot sehingga dapat mengendalikan gerakan-gerakan dengan baik dan benar. Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sangan mengandalkan kesimbangan. Contoh latihannya adalah
Þ   berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, sepanjang 10 m
Þ    berdiri dengan satu kaki jinjit
Þ    tubuh membentuk kapal-kapalan
Þ    sikap lilin
Þ    berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh.
     9) Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sepak bola dan bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan ketepatan yang baik untuk memasukkan bola ke gawang dengan kaki dan memasukkan bola kek keranjang dengan tangan. Contoh latihannya:
Þ    melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran
Þ    untuk lebih spesifik pada cabang bola basket adalah dengan latihan memasukkan bola ke keranjang tepat di bawah ring
Þ    untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang

 10)  Reaksi (Reaction)
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera. Contoh latihannya:
menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan dan ke kiri oleh orang lain

2.5 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan
Ketrampilan :



Beberapa hal yang mempengaruhi kesegaran jasmani yang berkaitan dengan ketrampilan
antara lain :

-Umur
Keseimbangan dapat meningkat sesuai umur kronologis antara umur 11 dan 16 tahun, namun angka pencapaian pada anak laki-laki antara 13 dan 15 tahun tercatat melambat.


-Jenis Kelamin
Baik anak perempuan ataupun anak laki-laki meningkat ketangkasannya sampai usia 14 tahun, namun sesudah itu anak perempuan tampak menurun sedangkan anak laki-laki lebih cepat mencapai kemampuannya. Seiring pertambahan usia, kecepatan reaksi akan meningkat dan anak lakilaki akan memiliki reaksi yang lebih cepat dibanding anak perempuan.


-Genetik
Ketangkasan sebagian merupakan pembawaan (herediter) meskipun dapat juga diperbaiki melalui latihan


-Latihan
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa ketangkasan,keseimbangan dan tenaga dapat diperbaiki melalui suatu latihan. Kecepatan gerak juga dapat diperbaiki melalui latihan baik isotonik maupun isometrik








                                                       





















                                                         BAB III
                                                       PENUTUP

1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani.
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya model dan variasi pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun modifikasi pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan bermain.














                                                       DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SMP/MTs, Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas
J. Mata Kupan, 2002, Teori Bermain, Jakarta : Universitas Terbuka
Ngalim Purwanto. M, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka


















No comments:

Post a Comment